KERJA KERAS UNTUK HARI INI DINIKMATI DI MASA DEPAN
hari pertama di kerjaan baru ternyata tidak secapek yang kubayangkan. malah lebih capek kerjaanku di apotek. yah walaupun sekarang kerjanya ,asih didobel tak apalah berlelah-lelah saat muda tepi merasakan kebahagiaan saat tua. demi cita-cita membahagiakan calon anak dan istri (nabilahjkt48).
ngomong-ngomong soal cita-cita. kata orang-orang yang mengaku motivator dan mempercayai faham law of attraction (bukan low mbok atau low mpt dhar i ged ong lo ya...? ) bilang kalau cita-cita harus ditulis biar suatu saat nanti bisa terwujud. tapi kenyataannya aku 3 kali nulis hal yang ingin aku capai dari tahun-ke tahun hampir semuanya gagal. dan catatan itu cuma berakhir sebagai penghias dinding (pict. menyusul). tapi kini aku sadar kalau yang kita tulis harusnya bukan cita-cita kita tapi apa yang harus kita lakukan untuk mencapak cita-cita kita. dan jangan lupa jangan cuma dilamunkan tapi juga dijalani.
oke lanjut ngomongin cita-cita. sebelumnya aku mau nanya apa cita-cita kalian? adakah diantara kalain yang tidak punya cita-cita? seperti yang kau tulis di atas. cita-cita ku cukup sederhana. bukan menjadi ultraman atau menjadi presiden. cita-cita ku cukup dengan membahagiakan anak dan istriku kelak. aku kenal seorang teman yang memang sudah cukup berumur, tapi belum juga menikah. sudah tunangan sih entah kapan menikahnya apa nunggu burungnya disunat dulu kali. dia nggak punya cita-cita karena dia sudah terlalu nyaman berada di tempatnya bekerja sekarang walaupun gajinya tak mencapai satu juta, tapi entah mengapa dia begitu nyaman bekerja di tempat itu. padahal dia juga punya tanggungan beberapa bank dan juga kredit rumah. jam kerja kantornya yang cuma 7 jam tidak dia manfaatkan untuk melakukan kerjaan lain, wirausaha jualan krupuk misalnya, tapi malah dia manfaatkan untuk bermain-main (bilyard, poker, play station, dll). padahal usianya sudah 30-an tahun dan dia hampir menghabiskan separuh hidupnya untuk bermain. beruntung "istri"nya termasuk orang pandai (tapi sayang tidak pandai memilih suami). entah bagaimana kalau mereka sudah punya anak kelak. apakah jika anaknya pingin kuliah si ayah yang juga temanku ini bakalan memarahinya? padahal menuntut ilmu itu juga merupakan ibadah. ya walaupun kerja juga ibadah tapi tentu orang tua tidak selayaknya menghancurkan mimpi anaknya sendiri. yah semoga temanku ini dibukakan pintu hatinya dan mau bergiat mencari rejeki yang lebih banyak dan bermanfaat bagi calon anak dan istrinya.
No comments: