JANGAN MENGENAL ORANG TERLALU DEKAT



Seperti pepatah lama tentang sebuah karya seni yang cuma terlihat indah saat dinikmati dari jauh. Saat kau melihat lukisan begitu indah bila dilihat dari jarak yang jauh, tapi saat kamu mendekat dan semakin mendekat untuk melihat detailnya, kamu cuma melihat cat minyak warna-warni yang digoreskan sedemikian rupa kadang ada bagian yang tidak rata, dan berbintik-bintik. Begitu juga seorang artis yang kamu idolakan. Saat dari layar kaca dia begitu menggoda setiap senyuman dan tatapan matanya bagai mengajakmu untuk mencintainya. Lalu kamu pun dengan tekad bulat dan semangat baja dengan bermodalan foto hasil searching di google kamu pergi ke ibukota dengan tujuan bertemu langsung dengan artis tersebut, nyatanya sampai di sana kamu cuma dicuekin kamu cuma fans butiran debu, dengan gaya sombong dan sok kaya nya artis itu lewat begitu saja tanpa menyapamu bahkan memandangmu. Saat kau melihat gunung begitu indah berwarna biru dilihat dari jauh. Tapi ketika kamu mendekat, ternyata gunung itu terjal banyak batu dan pohonnya, sama sekali tak enak dilihat. Ya jangan terlalu dekat bila takut kecewa.

Ini tentang sebuah pertemanan dan hubungan antar manusia pada umunya. Kenapa saat pertama kali berteman kita hanya melihat sisi baiknya saja, tapi setelah sekian lama berteman baru nampaklah sisi-sisi buruknya. Saat kau melihat orang pertama kali dia terlihat begitu alim dan taat beragama, tapi setelah semakin lama kenal ternyata dia adalah orang yang ahli mesum dan ahli kasur (tukang tidur) hehe who knows. Memang tak ada yang sempurna di dunia ini layaknya manusia dengan bayangan hitamnya yang selalu melekat. Kalau tak mau menerima keburukan teman ya tinggalkan tapi kalau sudah terlanjur cinta ya ingatkan dia agar merubah kebiasaan buruknya.

hubungan antar manusia memang merepotkan tapi kita tak bisa hidup sendiri (njirr malah nyanyi). Pada kenyataannya memang seperti itu. Kita sendiri pun mengakui ada beberapa sifat dari diri kita yang buruk dan seharusnya dirubah. Apalagi orang lain yang menilai kita, masalah keburukan kecil bisa jadi besar di mata orang lain. Amatlah bijak jika kalian yang mengetahui keburukan itu bukan malah membuka aib kita pada orang lain dengan menjadikan kita sebagai bahan rasan-rasan atau bergosip atau ghibah tapi mengingatkannya dengan tujuan baik. Dan ya kalau kalain tidak siap menerima kekurangan teman kalian ya tinggalkan dengan resiko kalian tidak akan punya ynag namanya seorang sahabat. Ya teman yang benar-benar dekat, yang saling mengingatkan dan yang saling menerima kekurangan. Bersiap saja hidup seorang diri dan bersikap anti sosial.

No comments:

Powered by Blogger.