INILAH REALITA



Dua remaja putri nampak masih memakai seragam putih biru berunding di depan apotek. Walaupun jarak kami cukup jauh tapi aku sedikit bisa mendengar apa yang mereka rundingkan.

(untuk memudahkan pemahaman percakapan mereka yang aslinya pake bahasa daerah kotaku ane translete ke bahasa Indonesia ala-ala anak gaul.)

"Gimana nanti ngomongnya?" Tanya anak yang berbadan gemuk
"Udah biar aku aja yang ngomong..." kata anak yang berwajah cantik.
Karena ada k*mcil cantik otomatis aku maju kedepan berharap mereka datang ke arahku dan aku bisa TP-TP sama mereka. Dan karena jamu yang diberikan emak, hingga aku bisa terlihat tamvan, mereka pun berjalan ke arahku.

"Mas obat buat "burung" yang keluar nanahnya sama buat pipis itu sakit apa ya?" (tanda kutip dalam tanda kutip). Si remaja SMP yang berwajah cantik itu bertanya kepada ku. Mukanya innocent seolah sudah biasa bilang burung, atau malah mungkin sudah biasa memegang burung.

Aku agak shock mendengar pertanyaannya. Anak gadis masih SMP tapi burung milik entah pacarnya, entah kakaknya, entah tetangganya, entah kakeknya, dia berani sebut-sebut dengan percaya diri. Tapi aku harus bersikap profesional.

"Burungnya burung apa mbak? burungnya yang kayak gini?" Kataku sambil IYKWIM. Dan mereka pun kegirangan melihat burungku.
(INI CERITA APA MUUUNNNN....!!! FOKUS HOE FOKUS....!!!)

aku pun menyebutkan jenis-jenis obat antibiotika yang biasa dipakai untuk mengobati sifilis atau kencing nanah. Dengan fikiran yang masih kemana-mana karena melihat kenyataan betapa rusaknya generasi penerus bangsa ini. Anak SMP yang seharusnya masih pegang pulpen untuk belajar atau minimal tamiya lah buat mainan, tapi mereka udah burung. Perkembangan yang sangat pesat. Ya, inilah realita yang terjadi di dunia nyata saat ini.

Lain lagi cerita malam tadi.

Gadis anggun berjilbab nan cantik menawan ditemani seorang cowok (yang sepertinya pacarnya), datang ke apotek malam itu. Dari wajah dan posturnya sepertinya mereka masih SMA atau paling tua mungkin masih kuliah semester 3. Dengan agak ragu-ragu gadis itu turun, dan sedikit berunding dengan si cowok, karena transaksi malam itu ramai aku jadi kurang memperhatikan apa yang mereka rundingkan. Aku cepat-cepat maju ke depan untuk melayaninya (tanpa tanda kutip), karena ada cewek cantik dan berjilbab otomatis insting jombloku langsung bereaksi. Tapi sayang aku kalah cepat dengan temanku. temanku lah yang melayani si gadis itu, aku juga melayani orang lain, jadi aku berusaha fokus melayani konsumenku.

Tapi entah kenapa pesona gadis itu tak mampu membuatku fokus. Aku pun melirik apa obat yang dibeli gadis itu. Ternyata barang yang dibeli cukup membuatku tercengang. Obat yang dibelinya adalah Pil Tuntas. You know what for pil tuntas itu? Untuk melancarkan datang bulan. Lalu apa yang terjadi jika seorang cewek terlambat datang bulan? Kalian cari tahu sendiri jawabannya.

Pelajaran yang bisa dipetik malam itu adalah, jangan melihat orang dari wajah dan tampilannya. Seorang yang berjilbab dan anggun pun bisa melakukan pacaran melebihi norma yang berlaku di masyarakat. Atau apakah norma pacaran jaman sekarang telah bergeser menjadi pacaran layaknya suami istri? Kalupun bergeser, hukum Allah tidak bisa bergeser. Dosa tetap lah dosa, "Bahwa sesungguhnya menusuk kepalamu dengan besi panas itu lebih baik daripada menyentuh wanita yang bukan muhrim." (Al-hadist). Bisa jadi dia pamit pada orang tuanya untuk belajara, dengan dandanan yang rapi bejilbab menghindari tangan-tangan jahil, nyatanya dia pergi berpacaran, bermaksiat, dan mengumbar nafsu. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari perbuatan yang melalaikan kita dari Jalan Allah. Aamiiin....

Sudahlah Mun jangan negatif thinking! Ini bukan negative thinking bro... tapi inilah realita yang terjadi di masyarakat.

No comments:

Powered by Blogger.