PELAJARAN DARI MANTAN



Pagi guyss... Alhamdulillah hari ini tanggal merah dalam rangka tahun baru islam bersamaan dengan hari minggu. Sama aja gak ada libur. Ya mumpung masih muda manfaatkan waktu buat meraih cita-cita. Tapi kadangkala semangat kita mengalami naik turun, entah datang darimana kadangkala galau datang secara tiba-tiba, sehingga membuat semangat kita naik turun. Entah galau akan masa depan, galau gak nikah-nikah, galau gara-gara keingat mantan, galau gak lulus-lukus, galau gara-gara kerjaan.

Memang sudah sifat alamiah manusia mengingat dan melupakan sesuatu. Tapi seringkali sesuatu yang ingin kita lupakan malah menjadi semakin kita ingat. Tapi akan lebih baik jika kita mengubah kegalauan itu menjadi pelecut kita meraih cita-cita. Galau gara-gara kerjaan ya sebaiknya kita bikin perusahaan sendiri yang sesuai dengan apa yang kita fikirkan, yang nggak bikin galau karyawannya. Galau gara-gara mantan... Nah ini yang akan coba saya bahas sebagai seorang pakar perpatah hatian.

Sebenarnya awal dari kegalauan karena mantan adalah melakukan "pacaran". Padahal sudah tertulis dalam quran surah al-isra ayat 32, "dan janganlah kamu mendekati zina". Dan kata mantan motivator mario teguh "pacaran itu cuma berujung 2 hal, kalau tak jadi mantan ya jadi manten". So, bagaimana jika rasa cinta terlanjur menyapa hingga tak lagi mengingat Firman tuhan dan pengalaman buruk teman yang sudah patah hati. Hingga kamu masuk ke dalamnya dan iya berpacaran dengan alasan sama-sama cinta, padahal bisa jadi kamu cuma ikutan tren biar nggak dikira cupu, biar nggak dikira nggak laku. Oke aku nggal nyindir siapa-siapa ya, ini juga aku alami dulu soalnya. Hehe. Pacaran disini bukan selalu berarti adanya proses penembakan dengan kata-kata mau nggak kamu jadi pacarku, tapi munculnya rasa sayang kepada lawan jenis, rasa ingin melindungi rasa ingin membahagiakan, ingin selalu bersama. Nah jika semua rasa itu sudah kamu rasakan dan orang yang membuatmu merasakan hal itu juga merasakan hal yang sama, dan kamu membiarkan rasa itu merajalela dalam dirimu dan pasanganmu tanpa adanya proses penghalalan yang disebut dengan pernikahan maka itu juga bisa dibilang pacaran sekalipun tanpa proses penembakan.

Tapi saat rasa cinta mulai berkurang, karena sifat pasangan tak lagi sama seperti saat proses pendekatan, perilaku buruknya mulai kelihatan. Juga ada hal yang tak bisa disatukan, maka putus hubunganlah yang jadi pilihan. Patah hati pasti. Kuliah jadi nggak konsen, kerja jadi tak semangat, sema serba menggalaukan. Wajar memang tak bila berlarut-larut tentu tak akan sehat buat badan dan fikiran. Nah mungkin beberapa hal ini bisa dijadikan cara agar kita cepat move on :

1. Pikirkan kembali kamu sedih karena nggak ada lagi teman chatingan, nggak ada lagi yang ngingetin makan, nggak ada lagi yang ngucapin met bobok, atau memang karena kehilangan cintanya. Padahal elu masih punya orang tua yang senantiasa merhatiin kamu.

2. Kalo kamu pikir kamu masih cinta sama dia, ingat-ingat kembali sifat buruknya.

3. Tanamkan dalam pikiranmu kalau dia lah yang seharusnyankehilangan sosok orang yang sudah mencintainya dengan tulus yang senantiasa memerhatikannya.

4. Yakinlah bahwa masih ada orang diluar sana yang mendoakan dan berharap berjodoh dengan sosok seperti dirimu. Dan mungkin dia lah orang yang lebih tepat kamu cintai dan menghabiskan sisa hidupmu bersamanya. Kamu hanya perlu berdoa untuk dipertemukan dengannya.

Perlu diingat juga buat kalian, kalo tidak punya komitmen buat menghalalkan jangan memberi harapan dengan mengajak pacaran. Karena itu cuma bikin sakit hati pasanganmu.

No comments:

Powered by Blogger.