HIDUP BUKAN PILIHAN
sumber gambar http://pulsk.com/486894/Hidup-adalah-pilihan.html
Lagi musim-musimnya kampanye di ibukota, jadi ingat iklan seorang tokoh politik yang akan mencalonkan diri jadi presiden. Tapi sayang beliaunya gagal. Kata-kata yang jadi jargon dalam iklan itu adalah "HIDUP ADALAH PILIHAN". Ku pikir sebelumnya betul juga lo kata. Kalau kita meMILIH mau bekerja keras, kita akan HIDUP sukses lalu bahagia.
Tapi hari ini aku mulai sadar kalau kata-kata itu salah total. Hidup hanyalah menerima, bukan pilihan. Dimulai dari awal kita diciptakan; kalau kita tahu jika hidup di dunia kelak lebih banyak susahnya daripada senangnya, kita pasti tidak memilih untuk diciptakan atau dilahirkan sebagai manusia. Kalau hidup itu pilihan kita seharusnya bisa memilih mau diciptakan jadi malaikat saja, atau hewan saja. Lalu kalau hidup itu pilihan kita tentu pasti bisa donk memilih ibu mana yang akan melahirkan kita. Mau milih ibu yang cantik, semok, atau kaya, seharusnya itu bisa kita pilih. Tapi sayang kita harus menerima dari rahim siapa kita dilahirkan. Setelah dewasa kita juga bisa memilih jadi orang kaya, biasa aja, atau miskin. Tapi nyatanya banyak orang sudah bekerja keras sekian puluh tahun, masih tetap saja ada orang miskin.
Kembali pada awal paragraf, kalau saja tokoh itu bisa memilih, tentu saja tokoh itu langsung memilih diri sendiri jadi presiden, gak perlu kampanye-kampanyean segala rupa.
Jadi, hidup adalah KEIKHLASAN MENERIMA PILIHAN TUHAN bukan PILIHAN KITA.
Kalau mau protes tidak setuju dengan tulisan saya ini, silakan...
No comments: