PRIGI DENGAN SEJUTA MIMPI 2

lanjutan dari ini yang kemarin.

******

ternyata empuknya kasur tak berpengaruh banyak pada jam tidurku tidak menjadi semakin lama, tapi tetap seperti pagi-pagi biasanya. pagi yang mainstream. yang tidak mainstream adalah karena aku tidur duluan dan tidak sempat menata posisi tidurku sebelum akhirnya tertidur semalem, akhrinya 3 orang bapak-bapak itu pun tidur dalam satu tempat tidur padahal kamar yang kami tempati punya dua tempat tidur ukuran dua orang dewasa tidur. (kuis hari ini tebak ada berapa kata tidur dalam paragraf ini! kalau jawaban anda tepat anda akan mendapatkan hadiah mug bergambar penulis blog ini dengan senyumnya yang paling manis dan dijamin tidak bikin kencing manis cuma bikin bencong-bencong bilang najis).

dan yang luar biasa antimainstream adalah posisi tidur ketiga bapak-bapak itu seperti posisi laron kehilangan sayap yang main kereta-keretaan. jadi bapak A yang berada paling kiri pinggir menghadap ke tepi kasur sementara kepala bapak B yang berada di tengah tepat berada di depan pantat bapak A dan kepala bapak C berada tepat di depan pantat bapak B. jadilah posisi mereka laron style yang masih saudaraan sama doggy. oke karena ceritaku semakin ngawur dan keluar dari pakem sastra yang ada maka aku singkat saja akhirnya aku mandi lalu menggosok gigi tak lupa mambantu ibu mebersihakan tempat tidurku. hoe...! malah nyanyi.

setelah sarapan bersama-sama di restoran hotel yang tidak begitu mewah tapi makanannya sangat enak atau mungkin karena aku sedang merasa kelaparan saja jadi makanan yang aku makan terasa sangat enak, atau mungkin juga karena makanan yang kami makan dibiayai oleh negara jadi makanan ini terasa sangat enak. hemmm.... pantas saja ya penjabat-penjabat pemerintah selalu terlihat gemuk mungkin karena makanan yang mereka makan selalu terasa sangat enak karena dibeli dengan uang negara. setelah sarapan bersama-sama kami pun boker sama-sama, maksudnya di hotel yang sama. lalu kami berangkat menuju ball room hotel sebagai lokasi pelatihan kami yang pertama. ternyata di ball room hotel yang ada dalam fikiranku tak sesuai dengan kenyataan, di fikiranku yang suka akan olahraga membayangkan ball room hotel adalah ruangan yang penuh dengan bola sehingga kita bisa bermain bola di sela-sela waktu pelatihan yang membosankan. sementara di fikiranku yang suka dengan wanita membayangkan ball room hotel penuh dengan wanita berdada besar.... oups....

di pojok ruangan terdengar musik dangdut klasik jawa, bahasanya saja yang klasik tapi musiknya menghentak, atau kalau orang jerman menyebut lagu dangdut dengan irama menghentak dan menggunakan bahasa jawa sebagai musik kovlo, dan memang benar musik dangdut kovlo benar-benar membuat otak menjadi koplo. di ruangan pelatihan juga sudah berkumpul guru-guru lain yang berasal dari kecamatan yang berbeda denganku. makalumlah ini pelatihan kelasnya udah tingkat universe jadi ada guru dari planet merkurius, planet pluto, bahkan planet namec yang mukanya kayak piccolo juga ada (efek kebanyakan sarapan tadi).

kalau ada banyak orang asing berkumpul yang pertama aku cari adalah orang yang seumuran denganku, paling tidak mereka bakalan nyambung kalau aku ajak ngobrol mengenai weton dan sepasaran (itu mah obrolan kakek nenek kita). dan saat mataku men-scan mahluk-mahluk yang duduk di barisan depan lagi-lagi tante-tante dengan bedak 3cm nya, bapak-bapak lagi, hingga mataku berhenti pada gadis yang kelihatannya seumuran denganku dengan jilbab pink yang juga kebetulan sedang menengok kebelakang duduk diantara tante-tante dengan jilbab tipis sehingga menjadikan rambutnya yang sebagian beruban terlihat dari jarak sejauh ini. saat itulah mata kami saling bertemu dan mungkin saat itu lah cupid menancapkan panahnya ke hati kami masing-masing. entah dari mana datangnya tiba-tiba di telingaku terdengar bunyi lagu....

tutupen botolmu tutupen oplosanmu......... oplosan......... oplosan....... oplosan........

"hoe berisik hoe matiin tuh salon...!!!" kataku sambil melempar granat yang aku beli secara online.

(diulangi lagi) entah dari mana datangnya tiba-tiba terdengar bunyi lagu...

coz there something in the way.............. you look at my.........
its as if my heart knows you're the missing piece...........

dan saat itu aku mendapatkan ilmu pertama yang aku dapat dari pelatihan ini. saat kau merasa kau bertemu jodohmu maka christian bautista akan bernyanyi di dalam lubang telingamu.

saat itu pulalah aku tidak lagi mempedulikan rombonganku, kakiku terundang melangkah otomatis ke arah gadis itu. gadis itu sepertinya salah tingkah. entah dapat inspirasi dari mana, atau dibisikin setan dari gunung mana aku berani mengajaknya bicara.

"mbak bawa pulpen dua?" dia menatapku menyelidik dengan pandangan memastikan kalau aku benar-benar mengajaknya bicara.
"iya kamu mbak. masih mbak kan bukan tante?"
"hehe iya masih mbak. tapi jangan panggil mbak panggil Chori aja pak!" pelajaran kedua yang aku dapat hari ini. para ilmuwan masih belum bisa menemukan bagaimana cara menghentikan waktu. dan aku berhasil menemukannya. salah satu cara untuk menghentikan waktu adalah dengan melihat senyuman manisnya. walaupun cuma beberapa detik tapi terekam di otakku seperti berjam-jam.
"hahaha jangan panggil pak, panggil aja moenir."

dan saat itulah pertemuan pertamaku dengan Chori. cuma beberapa percakapan saja aku sudah yakin kalau dia sangat pantas menjadi istriku kelak. dan aku berjanji dalam hati nanti jika kita bertemu lagi di luar pelatihan ini aku akan melamarnya. ini janji seorang pria.

tapi ternyata pertemuanku selanjutnya dengan Chori adalah saat pernikahan mantanku (bisa dibaca di sini). wah berat nih kayaknya buat ngelamar dia di sini. berani nggak ya......

No comments:

Powered by Blogger.