PRIGI DENGAN SEJUTA MIMPI 1 (lanjutan "kado untuk mantan...")

lanjutan dari cerpenku yang berjudul "Kado Untuk Mantan yang Menikah". kalo pingin baca bisa dilihat di sini.

*******


seperti biasa pagi yang mainstream. matahari muncul diiringi kokok anjing, iya ayamnya berisik banget jadi keluar kata-kata kotor deh. sebenarnya saat shubuh tadi aku udah bangun tapi setelah sholat dan membaca sholawat akhirnya mata ini pun terlarut dalam kehusyukan suasana subuh yang hening dan dingin, akhirnya tergeletak tak berdaya kayak kecoak abis keracuanan baygon di ruang sembahyang. pagi yang mainstream sampai-sampai kalau aku melakukan aktifitasku di pagi hari sambil merem pun aku tetap bisa melakukannya dengan baik. nyapu halaman, boker, mandi, berangkat kerja, dan begitu juga keesokan harinya kecuali kalau pas lagi mencret siklusnya diubah jadi nyapu halaman, boker, mandi, boker lagi, sarapan, boker lagi....

tapi yang tidak mainstream adalah, aku disambut ibu kepala sekolah yang sudah duduk di ruang kerja dengan tumpukan buku entah buku apa itu yang tebalnya melebihi kamus 3 bahasa. biasanya aku yang paling dahulu sampai di sekolah, rasanya aneh aja gitu udah ada orang yang datang, biasanya yang datang pagi buta cuma aku sama ayam tetangga.

"assalamu'alaikum pagi bu..." percaya deh ini cuma basa-basi.
"waalaikum salam, pak Munir nanti sore berangkat ke Prigi ya?" oke bu lawakanmu benar-benar basi belum apa-apa udah ngomando aja.
"lhah ada apa bu di prigi?" dengan mata terbelalak hampir mencuat keluar karena kaget aku bertanya pada beliau. #munir_alay
"liat orang mancing pak..."
"iya bu aku senang sekali liat orang mancing!" *abaikan dua percakapan ini.
"ada pelatihan guru k-13 (sayang sekarang malah udah bubar :'( ) pak dan saya minta bapak yang mewakili sekolah kita..."
"tapi bu... tapi... saya belum siap bu... saya belum siap menerima semua ini Ya Allah....!!!"
"kamu harus siap pak... demi kemajuan sekolah kita. sudah saatnya ada guru yang berjuang di luar sana!" dan percakapan pun semakin ngawur. *abaikan lagi dua percakapan ini
"wah saya merasa tersanjung Bu, tapi ini pertama kalinya saya ikut pelatihan, kira-kira apa saja bu yang perlu disiapkan?"
"karena pelatihannya tiga hari yang perlu disiapkan ya bla... bla... bla..." tau deh barang bla...bla...bla..... itu yang kayak gimana.
"ya bu saya akan berusaha dengan baik di sana dan tidak akan memalukan yayasan." padahal aku berfikir, wah pelatihan guru... pasti yang ikut tua-tua semua. bakal bau balsem sama minyak urut nih. cewek-ceweknya palingan udah tante-tante dengan bedak setebal 3 cm dan lipstik yang menyala berkilat-kilat kayak knalpot berlapis krome. haah... mati bosan deh.

akhirnya sore juga. setelah menyiapkan bla...bla...bla.... aku pun menuju kantor UPTD kecamatan untuk bersama-sama dengan guru-guru dari SD lain sekecamatan untuk berangkat menuju pantai Prigi. dugaanku tepat sepanjang perjalanan tercium bau balsem. dan bau kebosanan semakin jelas tercium. sesampainya di lokasi tanpa memasang senyum aku langsung menuju kamar hotel yang disediakan, dan menuju kamar mandi untuk nyabun, maksudnya mencium bau sabun karena hidungku sudah dipenuhi oleh molekul-molekul bau balsem.

kamar hotel diisi oleh 4 orang. dan tebak aku jadi satu-satunya yang paling tampan bukan karena ku satu-satunya lelaki di sini tapi teman sekamarku juga tampan sih, tapi 20 tahun yang lalu. dan kalian tahu nggak apa yang paling menyebalkan ketika kamu bekerja apalagi sekamar dengan orang yang sudah berumur, selain karena bau balsam eperiwer juga kamu bakal dengerin mereka ngomong tentang tingkah cucu mereka kenakalan anak mereka sementara gua cuma bisa senyum sambil bilang ooohh....

malam itu aku tidur lebih cepat dari biasanya karena capek menempuh perjalanan tadi juga karena mendengar dongeng tentang cucu dan anak dari bapak-bapak yang sekamar denganku, selain itu besok juga full kegiatan, jadi aku harus mempersiapkan diriku agar besok bisa fit dan mampu menerima materi dengan baik.

No comments:

Powered by Blogger.